Rabu, 25 Juni 2014

Kondisi Perekonomian di Indonesia saat ini
images.jpeg
Ekonomi indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi yang meningkat. dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang semakin meningkat kita dapat melihat perkembangan dan kemajuan kita pada negara lain. dengan pendapatan nasional per tahun indonesia mampu memberikan kemajuan.ekonomi makro yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi saat ini.salah satu pertumbuhan ekonomi itu dapat dilihat dengan permintaan domestik masih akan menjadi penopang utama kinerja perekonomian. Selain itu, ekspor dan impor, serta investasi.
Pasar keuangan Indonesia telah mengalami pemulihan yang mencengangkan dari kondisi Krismon pada akhir tahun 1990-an. Kebijakan fiskal yang bijaksana dan fundamental ekonomi yang kuat berhasil membentuk pertumbuhan yang kokoh selama beberapa tahun terakhir. Proyeksi pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun ke depan tampaknya lebih menjanjikan lagi dengan pertumbuhan PDB yang minimal 6.0 persen di tahun-tahun mendatang. Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dapat dianggap sebagai indikator utama kinerja pasar keuangan telah mengalami pertumbuhan yang substansial dari tahun 1999 hingga kini.
 BEI mengalami rekor terendah pada tahun 1998 di tengah krisis ekonomi, tetapi berbalik arah dan mencapai rekor tertinggi pada tahun 2013. Pada tahun 2010 BEI merupakan indeks dengan kinerja terbaik di kawasan Asia Pasifik dengan peningkatan sebesar 44 persen. Kini Indonesia semakin mendapatkan kepercayaan lembaga pemeringkat kredit internasional. Pada akhir tahun 2011 Fitch Ratings adalah yang pertama dari lembaga-lembaga tersebut yang mengembalikan status investasi (investment grade status) kepada Indonesia setelah terputus selama 14 tahun. Pada bulan Januari 2012 Moody’s Investors Service mengikuti langkah ini mendasarkan kinerja ekonomi Indonesia yang tangguh.

Kondisi Perekonomian Indonesia Dilihat dari PDB
Pendapat Domestik Bruto (PDB) Indonesia saat ini menempati urutan ke-18 dari 20 negara yang mempunyai PDB terbesar di dunia.Hanya ada 5 negara Asia yang masuk ke dalam daftar yang dikeluarkan oleh Bank Dunia.Kelima negara Asia tersebut adalah Jepang (urutan ke-2), Cina (urutan ke-3), India (urutan ke-11), Korea Selatan (urutan ke-15). Indonesia yang kini mempunyai PDB US$700 miliar, boleh saja bangga.Apalagi, dengan pendapatan perkapita yang mencapai US$3000 per tahun menempatkan Indonesia di urutan ke-15 negara-negara dengan pendapatan perkapita yang besar.


Masalah – masalah yang bisa terjadi di perekonomian Indonesia :

1. Menciptakan manusia yang kualitasnya rendah
    Artinya manusia yang tidak mau berusaha, malas – malasan, bergantung pada orang  tua, dan tidak berproduktif.




2. Daya saing internasional rendah
Artinya daya saing antara produk kita dengan luar kurang diminati oleh pasar dunia sehingga pemasukan untuk kita sendiri sangat kecil.

3. Terjadinya ketimpangan pendapatan antarkelompok penduduk
Artinya pendapatan antar kelompok memiliki kesamaan dan menimbulkan perbedaan dari setiap pembagian masing – masing anggota.

Sumber :
Nama       : Ade Barkah Assyifa
NPM        : 20213127

Kelas        : 1EB09
Kondisi Ekonomi Indonesia Dilihat dari Pendapat Domestik Bruto
Pendapat Domestik Bruto (PDB) di Indonesia untuk masa kini telah menempati tingkat urutan yang ke-18 dari 20 negara yang memiliki PDB terbesar di dunia. Dan ternyata hanya ada lima negara Asia yang masuk ke dalam kategori [ada daftar yang dikeluarkan oleh Bank Dunia, yaitu lima negara Asia tersebut adalah Negara Jepang berada pada urutan ke-2, Negara Cina pada urutan ke-3, Negara India pada urutan ke-11, dan Negara Korea Selatan pada urutan ke-15. Dengan adanya lembaga – lembaga swadaya masyarakat yang bekerja sama dengan Institut Kemandirian senantiasa akan berusaha untuk mencetak kaum muda yang berpotensi menjadi sosok hebat sebagai pejuang ekonomi merupakan salah satu cara cara dalam membuat sebuah pemerataan pertumbuhan ekonomi dan dapat dirasakan oleh banyak rakyat di Indonesia.
Hubungan yang bersinergi antara kementrian maka harus dibuat semakin lebih peduli dan saling menunjang sehingga tidak terjadi tumpang tindih serta akan lebih bermanfaat untuk masyarakat. Dengan adanya kampanye pembentukan jiwa kewirausahaan , seperti misalnya pada seminar yang bertaraf internasional, yaitu merupakan salah satu jalan dalam membangkitkan semangat dan juga potensi jiwa pejuang ekonomi yang sungguh pantang menyerah dan kaya akan kreativitas.
Pada dampak globalisasi ekonomi secara positif dan dampak globalisasi yang negatif menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan pada dunia usaha. Saat kita berpikir untuk menjadi seorang pengusaha dan lebih memanfaatkan setiap peluang usaha yang dimiliki maka saat itu sebenarnya kita memasuki ke dalam sebuah sistem Ekonomi Indonesia dan tentunya yang paling populer yakni sistem ekonomi kapitalis yang menjadi suatu bagian integral pada proses globalisasi tersebut. Sehingga ada banyak makna dari globalisasi secara umum yang memiliki sebuah kemiripan untuk salah satu pengertian globalisasi seperti sebuah proses yang melintasi batas negara di mana antar masyarakat maupun kelompok, dan tak ketinggalan antar negara yang saling berinteraksi, berhubungan, bergantung terkait, dan saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya.
Sebagaimana yang diketahui bahwa sebuah sistem globalisasi ekonomi mempunyai dampak positif dan juga dampak yang negatif, maka terlepas dari pendapat yang pro terhadap globalisasi ekonomi dan secara kontra pada globalisasi ekonomi lalu kita akan mencoba untuk menelaah secara sederhana mengenai dampak positif dan negatif untuk globalisasi ekonomi.
Untuk dampak positif globalisasi ekonomi yang dipandang dari segi kreatifitas dan daya saing bahwa dengan semakin melebarnya pasar bagi produk-produk ekspor maka sudah sangat diharapkan untuk menumbuhkan kreativitas serta peningkatan akan kualitas produksi yang disebabkan adanya dorongan untuk tetap berada dalam keadaan yang penuh realistis dan eksis ditengah kehidupan yang penuh persaingan global. Dan secara natural, hal ini akan terjadi manakala hadir sebuah kesadaran akan keharusan berinovasi untuk muncul dan hingga pada giliranya akan menciptakan produk dalam negeri yang begitu handal dan sungguh mengalami kualitas diri.
Disisi lain bahwa kondisi dimana kemampuan berkenaan daya saing rendah dan ketidakmampuan bagi Indonesia dalam mengelola persaingan sehingga akan  menimbulkan mimpi buruk perekonomian negeri saat ini, maka hal ini pula yang akan mendatangkan berbagai macam dampak negatif globalisasi Ekonomi Indonesia misalnya seperti membanjirnya sebuah produk luar negeri sebut saja yakni produk-produk negara Cina yang pada akhirnya mematikan nilai produksi dalam negeri, sehingga warga negara Indonesia hanya bisa dan bahkan akan menjadi tenaga kasar yang mempunyai gaji rendah sedangkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan skill akan segera dikuasai oleh kaum luar atau ekspatriat asing, dan tentunya lowongan pekerjaan pada saat ini sudah sangat sempit dan mengalami berbagai kendala bagi masyarakat yang menganggur serta akan semakin habis kesempatan kerja yang dikarenakan adanya gelombang pekerja asing.
Sedangkan dampak positif globalisasi Ekonomi Indonesia dari segi permodalan, maka dari sisi ketersediaan akses modal untuk dana  akan menjadi semakin mudah memperoleh investasi dari luar negeri. Investasi ini secara langsung misalkan pada pembangunan pabrik yang akan turut membuka lowongan kerja. Akan tetapi hanya saja dampak positif ini akan berbalik secara 180 derajat saat pemerintah mengalami ketidakmampuan dalam mengelola aliran dana asing. Hal ini akan terjadi malah penumpukan dana asing lebih menguntungkan bagi pemilik modal dan sungguh terlalu rawan untuk menimbulkan krisis ekonomi akibat jatuhnya nilai mata uang Rupiah.
Nama         : Ade Barkah Assyifa
NPM          : 20213127                                                                             

Kelas          : 1EB09